Sabtu, 29 Oktober 2016

CERITA PENDEK

Tikus Putih yang Pemaaf

Disebuah rumah sederhana di pinggir jalan, hiduplah binatang-binatang lucu yang baik, saling menyayangi satu sama lain, dan juga saling bergotong royong. Mereka adalah Caty si kucing, Minnie si tikus putih, Mikey si tikus hitam, dan Dogy si anjing. Mereka mempunyai tugas masing-masing di dalam rumah itu. Caty bertugas membersihkan rumah, Minnie dan Mikey bertugas memasak, dan Dogy menjaga rumah.

Minnie merupakan tikus yang baik. Ia selalu membantu Caty untuk membersihkan rumah. Minnie juga dapat membantu Dogy untuk menjaga rumah saat Dogy kelelahan. Mereka mengandalkan Minnie karena hanya Minnie lah yang dapat dimintai pertolongan tanpa meminta balas budi.
Berbeda dengan saudaranya, Mikey. Si tikus hitam ini mempunyai watak yang berbanding terbaik dengan Minnie. Mikey selalu berbuat kasar dan berkuasa. Jika Mikey dimintai tolong oleh temannya yang lain, Mikey selalu meminta balas budi berupa menggantikan tugasnya di dapur. Hingga sampai akhirnya, Caty dan Dogy sudah kehabisan cara untuk menghadapi Mikey dan memutuskan untuk tidak ingin berbicara lagi dengannya.
Mikey merasa kesepian karena tidak ada yang bisa ia mintai tolong selain Minnie. Lalu ia memikirkan cara agar teman-temannya dapat kembali baik padanya. Terlintaslah cara jahat di pikirannya. Mikey mencoba membuat jelek Minnie didepan Caty dan Dogy. Rencana itupun akhirnya dilakukan Mikey.
“Minnie, kelihatannya kamu sangat lelah. Sini biar aku saja yang melanjutkan memasak untuk Caty dan Dogy”, kata Mikey
“Aku baik-baik saja kok, Mikey. Aku hanya kurang tidur”, jawab Minnie.
“Biarkanlah aku yang melanjutkan memasak. Aku ingin berbuat baik, Minnie”, rayu Mikey.
“Baiklah. Kamu hanya tinggal mengaduk adonan ini sampai mendidih lalu sajikan dipiring Caty dan Dogy”, jawab Minnie.
Saat Minnie sudah pergi dari dapur, Mikey langsung memasukan obat sakit perut ke dalam adonan. Lalu menyajikannya dipiring Caty dan Dogy. Tak lama terdengar suara merintih. Ternyata suara itu adalah Caty dan Dogy yang sakit perut.
“Aduh... perutku sakit sekali”, rintih Caty
“Iya sakit banget kaya ditusuk jarum”, sambung Dogy
“Ada apa ini? Kenapa kalian kesakitan?”, tanya Mikey seakan tak tahu apa-apa.
“Perut kita sakit. Siapa yang memasak hari ini, kamu atau Minnie?”, tanya Dogy.
“Bukan aku. Kalian kan tidak pernah mau makan masakan aku. Ini pasti Minnie yang membuatnya. Pasti Minnie sengaja memasukan obat sakit perut ke dalam makanan kalian”, kata Mikey.
“Tidak mungkin Minnie melakukan itu. Minnie kan baik hati, ia tidak akan melakukan hal jahat ini”, jawab Caty yang membela Minnie.
“Lalu jika bukan Minnie siapa lagi yang membuat makanan ini?”, kata Mikey.
Dengan bersamaan, Caty dan Dogy berteriak memanggil Minnie dengan nada yang sangat marah. Dengan muka yang sangat lelah, Minnie langsung menghampiri Caty dan Dogy.
“Minnie kamu mau mencelakakan aku ya?”, tanya Caty dengan raut yang sangat marah.
“Maksud kamu apa Caty?”, tanya Minnie yang kebingungan.
“Kamu kan yang sengaja maemasukan obat sakit perut ke dalam makanan kami?”, kata Dogy.
“Tidak kok, aku tidak memasukan apa-apa selain bahan yang biasanya”, jawab Minnie.
“Jangan bohong kamu Minnie. Siapa lagi yang memasak kalau bukan kamu”, kata Mikey.
“Sudah kamu pergi saja. Kami tak ingin bertemu dengan kamu lagi”, kata Dogy dengan emosi.
Akhirnya Minnie pergi meninggalkan rumah. Mikey merasa bahagia dengan kepergian Minnie. Caty dan Dogy menjadi baik dan mau berteman dengan Mikey. Mikey merasa kalau ia sudah menjadi pemenang di rumah itu.
Waktu terus berjalan. Mikey selalu mengeluh kelelahan karena harus memasak sendirian dan membatu mengerjakan tugas teman-temannya. Tiba-tiba terlintas rasa penyesalan pada Mikey. Mikey merasa bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Mikey menyesali perbuatannya.
“Teman-teman ada yang ingin aku katakan pada kalian”, kata Mikey.
“Kenapa, Mikey?”, tanya Caty.
“Aku ingin jujur pada kalian. Sebenarnya aku yang memasukan obat sakit perut itu ke makanan kalian. Pada saat itu aku emosi. Aku merasa aku tak pernah dapat kasih sayang dari kalian seperti kalian ke Minnie. Aku tahu aku salah. Aku menyesal. Maafkan aku, Caty dan Dogy”, kata Mikey sambil menangis.
“Syukurlah kalau kamu sudah mengakui kesalahanmu. Kami tidak marah denganmu. Justru kami bangga karena kamu sudah menyesali perbuatanmu”, kata Dogy dengan lembut.
“Kalau begitu, ayo kita cari Minnie. Kita harus minta maaf padanya”, sambung Caty.
Setelah mencari Minnie kesana kemari, akhirnya Mikey, Caty, dan Dogy bertemu dengan Minnie di taman dan sedang bermain dengan tikus putih lainnya.
“Hey apa kabar kalian? Ada apa kalian datang kemari?”, sapa Minnie dengan lembut.
“Minnie, maafkan aku. Aku yang salah. Aku yang memasukan obat sakit perut ke dalam masakan kamu. Aku minta maaf. Aku merasa kesepian tidak ada kamu di rumah”, kata Mikey memohon.
“Sudahlah, Mikey. Aku sudah melupakan kejadian itu kok. Kamu jangan bersedih lagi ya”, jawab Minnie.
“Maafkan kami ya Minnie. Kami langsung menuduhmu tanpa bukti apapun. Kami terbawa emosi saat itu”, ucap Caty.
“Iya teman-teman aku sudah memaafkan kalian. Aku tidak dendam apapun pada kalian”, kata Minnie dengan wajah tersenyum.
“Jadi kamu mau tidak kembali ke rumah bersama kami?”, ajak Dogy.
“Iya aku mau kok”, jawab Minnie dengan bahagia.
Setelah itu, Minnie kembali ke rumah. Semua seperti dulu, Minnie memasak, Caty membersihkan rumah dan Dogy menjaga rumah. Yang berbeda adalah Mikey yang menjadi lebih baik dan suka membatu teman-temannya dengan ikhlas.

Pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini adalah jangan menjadi orang yang pendendam. Karena orang yang pendendam tidak akan menikmati hidupnya dengan baik. Selain itu, kita juga harus jadi orang yang pemaaf. Karena mereka yang memaafkan kesalahan orang lain adalah pemenangnya. Dan yang paling penting adalah berbuat baik kepada siapapun, karena jika kamu berbuat baik pada orang, orang juga akan berbuat baik kepada kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar