Tikus Putih yang
Pemaaf
Disebuah rumah sederhana di pinggir jalan, hiduplah
binatang-binatang lucu yang baik, saling menyayangi satu sama lain, dan juga
saling bergotong royong. Mereka adalah Caty si kucing, Minnie si tikus putih,
Mikey si tikus hitam, dan Dogy si anjing. Mereka mempunyai tugas masing-masing
di dalam rumah itu. Caty bertugas membersihkan rumah, Minnie dan Mikey bertugas
memasak, dan Dogy menjaga rumah.
Minnie merupakan tikus yang baik. Ia selalu membantu
Caty untuk membersihkan rumah. Minnie juga dapat membantu Dogy untuk menjaga
rumah saat Dogy kelelahan. Mereka mengandalkan Minnie karena hanya Minnie lah
yang dapat dimintai pertolongan tanpa meminta balas budi.
Berbeda dengan saudaranya, Mikey. Si tikus hitam ini
mempunyai watak yang berbanding terbaik dengan Minnie. Mikey selalu berbuat
kasar dan berkuasa. Jika Mikey dimintai tolong oleh temannya yang lain, Mikey
selalu meminta balas budi berupa menggantikan tugasnya di dapur. Hingga sampai
akhirnya, Caty dan Dogy sudah kehabisan cara untuk menghadapi Mikey dan
memutuskan untuk tidak ingin berbicara lagi dengannya.
Mikey merasa kesepian karena tidak ada yang bisa ia
mintai tolong selain Minnie. Lalu ia memikirkan cara agar teman-temannya dapat
kembali baik padanya. Terlintaslah cara jahat di pikirannya. Mikey mencoba
membuat jelek Minnie didepan Caty dan Dogy. Rencana itupun akhirnya dilakukan
Mikey.
“Minnie, kelihatannya kamu sangat lelah. Sini biar
aku saja yang melanjutkan memasak untuk Caty dan Dogy”, kata Mikey
“Aku baik-baik saja kok, Mikey. Aku hanya kurang
tidur”, jawab Minnie.
“Biarkanlah aku yang melanjutkan memasak. Aku ingin
berbuat baik, Minnie”, rayu Mikey.
“Baiklah. Kamu hanya tinggal mengaduk adonan ini
sampai mendidih lalu sajikan dipiring Caty dan Dogy”, jawab Minnie.
Saat Minnie sudah pergi dari dapur, Mikey langsung
memasukan obat sakit perut ke dalam adonan. Lalu menyajikannya dipiring Caty
dan Dogy. Tak lama terdengar suara merintih. Ternyata suara itu adalah Caty dan
Dogy yang sakit perut.
“Aduh... perutku sakit sekali”, rintih Caty
“Iya sakit banget kaya ditusuk jarum”, sambung Dogy
“Ada apa ini? Kenapa kalian kesakitan?”, tanya Mikey
seakan tak tahu apa-apa.
“Perut kita sakit. Siapa yang memasak hari ini, kamu
atau Minnie?”, tanya Dogy.
“Bukan aku. Kalian kan tidak pernah mau makan
masakan aku. Ini pasti Minnie yang membuatnya. Pasti Minnie sengaja memasukan
obat sakit perut ke dalam makanan kalian”, kata Mikey.
“Tidak mungkin Minnie melakukan itu. Minnie kan baik
hati, ia tidak akan melakukan hal jahat ini”, jawab Caty yang membela Minnie.
“Lalu jika bukan Minnie siapa lagi yang membuat
makanan ini?”, kata Mikey.
Dengan bersamaan, Caty dan Dogy berteriak memanggil
Minnie dengan nada yang sangat marah. Dengan muka yang sangat lelah, Minnie
langsung menghampiri Caty dan Dogy.
“Minnie kamu mau mencelakakan aku ya?”, tanya Caty
dengan raut yang sangat marah.
“Maksud kamu apa Caty?”, tanya Minnie yang
kebingungan.
“Kamu kan yang sengaja maemasukan obat sakit perut
ke dalam makanan kami?”, kata Dogy.
“Tidak kok, aku tidak memasukan apa-apa selain bahan
yang biasanya”, jawab Minnie.
“Jangan bohong kamu Minnie. Siapa lagi yang memasak
kalau bukan kamu”, kata Mikey.
“Sudah kamu pergi saja. Kami tak ingin bertemu
dengan kamu lagi”, kata Dogy dengan emosi.
Akhirnya Minnie pergi meninggalkan rumah. Mikey
merasa bahagia dengan kepergian Minnie. Caty dan Dogy menjadi baik dan mau
berteman dengan Mikey. Mikey merasa kalau ia sudah menjadi pemenang di rumah
itu.
Waktu terus berjalan. Mikey selalu mengeluh kelelahan
karena harus memasak sendirian dan membatu mengerjakan tugas teman-temannya.
Tiba-tiba terlintas rasa penyesalan pada Mikey. Mikey merasa bahwa apa yang ia
lakukan itu salah. Mikey menyesali perbuatannya.
“Teman-teman ada yang ingin aku katakan pada
kalian”, kata Mikey.
“Kenapa, Mikey?”, tanya Caty.
“Aku ingin jujur pada kalian. Sebenarnya aku yang
memasukan obat sakit perut itu ke makanan kalian. Pada saat itu aku emosi. Aku
merasa aku tak pernah dapat kasih sayang dari kalian seperti kalian ke Minnie.
Aku tahu aku salah. Aku menyesal. Maafkan aku, Caty dan Dogy”, kata Mikey
sambil menangis.
“Syukurlah kalau kamu sudah mengakui kesalahanmu.
Kami tidak marah denganmu. Justru kami bangga karena kamu sudah menyesali
perbuatanmu”, kata Dogy dengan lembut.
“Kalau begitu, ayo kita cari Minnie. Kita harus
minta maaf padanya”, sambung Caty.
Setelah mencari Minnie kesana kemari, akhirnya
Mikey, Caty, dan Dogy bertemu dengan Minnie di taman dan sedang bermain dengan
tikus putih lainnya.
“Hey apa kabar kalian? Ada apa kalian datang
kemari?”, sapa Minnie dengan lembut.
“Minnie, maafkan aku. Aku yang salah. Aku yang
memasukan obat sakit perut ke dalam masakan kamu. Aku minta maaf. Aku merasa
kesepian tidak ada kamu di rumah”, kata Mikey memohon.
“Sudahlah, Mikey. Aku sudah melupakan kejadian itu
kok. Kamu jangan bersedih lagi ya”, jawab Minnie.
“Maafkan kami ya Minnie. Kami langsung menuduhmu
tanpa bukti apapun. Kami terbawa emosi saat itu”, ucap Caty.
“Iya teman-teman aku sudah memaafkan kalian. Aku
tidak dendam apapun pada kalian”, kata Minnie dengan wajah tersenyum.
“Jadi kamu mau tidak kembali ke rumah bersama
kami?”, ajak Dogy.
“Iya aku mau kok”, jawab Minnie dengan bahagia.
Setelah itu, Minnie kembali ke rumah. Semua seperti
dulu, Minnie memasak, Caty membersihkan rumah dan Dogy menjaga rumah. Yang
berbeda adalah Mikey yang menjadi lebih baik dan suka membatu teman-temannya
dengan ikhlas.
Pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini adalah
jangan menjadi orang yang pendendam. Karena orang yang pendendam tidak akan
menikmati hidupnya dengan baik. Selain itu, kita juga harus jadi orang yang
pemaaf. Karena mereka yang memaafkan kesalahan orang lain adalah pemenangnya.
Dan yang paling penting adalah berbuat baik kepada siapapun, karena jika kamu
berbuat baik pada orang, orang juga akan berbuat baik kepada kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar